img


Penulis: Penulis 1, Dipublish - 28 Aug 2024

Terkait Insiden Pengrusakan Kampus UNM Oleh Sekelompok Massa Tak Dikenal, Ketua KPPM Mempertanyakan


...

Gelombang perlawanan dari elemen masyarakat tak terkecuali mahasiswa di Kota Makassar terkait penolakan pembahasan RUU Pilkada yang dianggap menelanjangi Asas Demokrasi dan Konstitusi oleh rezim terjadi di berbagai titik. Namun tidak sedikit mahasiswa, masyarakat maupun jurnalis yang mendapatkan tindakan represi dari aparat kepolisian. 

Tidak hanya itu, unjuk rasa yang berlangsung tanggal 26 Agustus 2024 tersebut diwarnai kericuhan oleh sekelompok massa tak dikenal. Mereka melakukan penyerangan hingga pengerusakan beberapa fasilitas Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM). 

Atas insiden tersebut, Iswan Kusnadi selaku Ketua Umum Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (KPPM) menyoroti fungsi Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel 

Melalui pesan singkatnya ke media ini, pemuda yang biasa disapa Iswan ini mengatakan kalau dibalik pengerusakan dan penyerangan tersebut semacam ada pembiaran oleh aparat. Ia menduga ada persekongkolan karena penyerangan tidak terjadi secara spontanitas. 

 

"Upaya penyerangan terhadap salah satu kampus bukan tindakan spontanitas tapi ada dugaan preman yang di perintah sehingga pihak kepolisian justru membiarkan penyerangan tersebut," ujar Iswan Ketua Umum KPPM, Selasa, 27/8/2024. 

Lebih lanjut, ia menilai kejadian seperti ini juga disebabkan oleh pihak kepolisian baik Kapolrestabes Makassar maupun Kapolda Sulsel yang dianggap gagal dalam menciptakan kondusifitas dalam aktivitas gerakan aksi massa. 

"Kami mendesak KAPOLRI maupun PROPAM membentuk tim investigasi membongkar dalam atas insiden itu. Pihak Polrestabes yang kami duga membiarkan justru bersekongkol dalam aktivitas penyerangan patut diperiksa," tutupnya.